Harmony Clean Flat Responsive WordPress Blog Theme

CARA MENGELUH YANG BAIK DAN BENAR

07:21:00 Dyne creative 0 Comments Category :

(Sumber gambar: www.Qolam.net)

Mengeluh bukan pertanda orang tsb lemah. Bukan juga ia sudah kalah. Pengeluh cuma lagi berhenti sebentar lalu ia ingin ada semangat baru dari orang lain. Agar ia dapat kembali melanjutkan kemenangan yang tertunda tsb.

Banyak ngeluh pertanda dekat dengan kegagalan? Bisa juga. Karena ia sibuk mencari semangat baru tanpa pernah berpikir untuk melakukan perbaikan-perbaikan di dalam dirinya. 


Banyak mencari tahu harga bahan bangunan, tanpa pernah ia kembali untuk memperbaiki rumahnya tsb.


Ngeluh kadang nggak sadar tempat nih. Apapun terpampang keluhan-keluhan kita. Kalau ada box keluhan mungkin box nya bisa penuh :D Di medsos, yang tak pernah kita sadari. Media ini adalah dua buah mata pisau yang sangat tajam setajam silet (loh kok malah berubah jadi silet? :D). 


Artinya kalau kita punya satu hal lalu kita bagikan di medos maka yang menerima bisa ribuan atau bahkan bisa jutaan penerima. Nah, kalau kita punya satu kebaikan lalu kita bagikan di medsos dan yang menerima bisa sampai ribuan, maka kita akan diberi ribuan kali kebaikan oleh Allah SWT.

Ini sudah hukum ketetapanNya. 

Sekarang kalau kita punya satu keburukan lalu kita bagikan di medsos, maka kita akan menerima ribuan kali keburukan. Karena yang kita bagikan adalah perihal tidak baik. Lalu sekarang apakah ngeluh itu perihal baik atau perihal buruk? 

Biasanya nih, kalau kita dapat masalah lalu kita berbahagia atau mengeluh? Kalau begitu mengeluh adalah sumber dari ketidakbaikan dong?

Salah. 

Justru masalah adalah perihal baik yang kita salah dalam menterjemahkan responsnya. Asal jangan cari masalah saja hehe. Nah biasanya ujungnya adalah mengeluh itu. Masalah adalah ujian ketahanan. Nggak akan naik kelas kalau belum lulus ujiannya. Tahan sendiri atau dilimpahkan di medsos. 

Nah inilah asal mula ngeluh tersebat di medsos itu. Nggak tahan ujian ia sebar. Nggak tahan masalah ia keluar. 

Tahan sendiri dulu sampai batas kemampuan menahan maksimalya terlampaui. Kalau nggak kuat gimana? Boleh dicurahkan ke orang lain. Tapi jangan di medsos. Anda kan bukan artis apalagi selebritis toh hehe pengen dapat jalan keluar yang ada malah dicap sebagai pelemah dan tukang ngeluh. Nggak deh jangan!

Sharinglah lewat private message jangan pakai broadcast. Anda nggak lagi nyebar undangan kan? :D 

Curahkan pada orang yang mampu menjaga aib dari masalah tsb. Loh kok aib? Yaiyalah, kalau itu kebaikan maka namanya ajib, gais. 

Kalau sudah sampai tahap menahan, lalu curahkan pada orang yang dipercaya. Maka tahap terakhir adalah mengevaluasi diri dan ambil keputusan untuk melangkah maju. Percuma kan genderang perang sudah ditabuh tapi Anda tak menyelesaikannya. 

Ngeluh itu baik. Kalau tahu caranya.
Ngeluh itu baik. Kalau dihadapi dengan sabar bukan nyebar. Di medsos.

RELATED POSTS

0 komentar