MENU

HIDUP ADALAH PILIHAN UNTUK MENJALANI KESEIMBANGAN


HIDUP ADALAH PILIHAN UNTUK MENJALANI KESEIMBANGAN


Sewaktu sekolah kelas 1 SMA, guru fisika ku pernah bilang: "jangan tertawa terus belum tentu besok kalian bisa tertawa seperti ini lagi". Tiba-tiba kami terdiam dan bengong, sebelumnya memang kondisi keĺas sedang tak karuan dan saling bercanda tawa.

Dan besoknyapun terjadi, guru PAI masuk dan tanpa alasan yang jelas langsung marah-marah. Kami terdiam dan bengong lagi untuk kedua kalinya. Ucapan guru fisika ada benarnya juga, "besok kalian belum tentu bisa ketawa seperti ini".

Ya lah dimarahin mana bisa tertawa. Hehe maaf bu kami nakal :D 

Kedua peristiwa tsb pasti berhubungan. Peristiwa sebab dan akibat. Peristiwa yang diawali sebab dan diakhiri akibat. Saat kita tertawa berlebihan maka akibatnya akan dikurangi dengan adanya marah yang akan diterima sehingga bakal menjadi impas.

Sehingga dapat disimpulkan sesuatu yang berlebihan akan segera dikurangkan sehingga menjadi seimbang. Karena sebenarnya kehidupan adalah proses menjalani keseimbangan.

Saat melewati garis seimbang maka akan ada peristiwa yang akan menyeimbangkannya. Saat kehidupan berlebihan maka akan ada peristiwa yang mengurangkannya. Misalnya hari ini tertawa terbahak-bahak maka besoknya akan ada peristiwa sedih yang akan menyeimbangkannya. 

Jadi, kalau ketawa seadanya saja, karena sedih datang akan seadanya pula. Dan begitupun sebaliknya. Sedih seperlunya saja karena bahagia akan datang mencukupkan.

Jadi, kalau ditinggal pacar woles aja gais karena akan ada penggantinya yaitu calon suami/istri idaman. Tentunya memantaskan diri dulu gais :D.

Ditinggal mantan menikah, selow saja dan doakan, jangan nyesel. Justru doa adalah katalis penyeimbang kehidupan. Siapa tahu jodohnya dipercepat ketemu di resepsi pernikahannya tsb :D 

Sesuatu yang berlebih-lebihan untuk dunia itu tidak baik. Kecuali dalam menolong orang lain dalam kebaikan. Jadi kalau ada orang yang sangat membutuhkan bantuan maka bantu semaksimalnya, lalu jangan berharap dia yang membalas.

Ikhlaskan saja, biarkan Allah swt yang akan menyeimbangkannya dengan balasan yang berlipat-lipat ganda. Aamiin.